Biniáimin—Chapter 1
Ingatan
Dia terbangun menggigil di
atas permukaan es yang mengapung di tengah belantara. Kepalanya berdenyut keras
dan rasa haus yang luar biasa menggerogoti tenggorokannya. Ia membuka matanya
perlahan—memandang langit kelam berbintang.
“Sudah bulan Juni,”
ucapnya dengan suara serak yang bukan miliknya.
Ia duduk bangkit—terhuyung—akibat
gelombang air laut yang membawanya bermil-mil jauhnya dari tempatnya tertidur
tadi.
“Biniáimin,” ucapnya
dengan suaranya sendiri yang tidak serak. “Namaku Biniáimin,” ulangnya.
Biniáimin selalu menyebut namanya setiap kali ia terbangun. Dia punya
pengalaman buruk tentang ingatan dan Biniáimin dengan susah payah mengingat
semuanya.
Pakaiannya kuyup. Dia
kedinginan tetapi tidak sampai menggigil. Biniáimin menatap jauh ke horison.
Dia punya pandangan yang sangat baik hingga sangat mudah baginya menemukan
lokasi pulau terdekat. Biniáimin kemudian membuka pakaiannya. Ia tidak memiliki
banyak tato seperti Iúileán tetapi sepasang lingkaran oval hitam jelas-jelas
terukir di kedua lengannya.
Biniáimin adalah perenang
yang handal. Dia bisa berenang pada temperatur ekstrem atau di lautan paling
ganas sekalipun. Biniáimin juga bisa menyelam dalam waktu yang cukup lama. Dia
tidak perlu tabung oksigen kalau hanya sepuluh atau dua puluh menit di bawah
laut. Biniáimin menyadarinya sewaktu kabur dan bersembunyi di dasar sungai
tahun lalu.
Hanya butuh waktu setengah
jam bagi Biniáimin untuk kembali mencapai pulau besar. Dia menemukan dua ekor king-claw
sembari berenang. Ia akan memakannya mentah-mentah. Dia sangat lapar. Rasa
lapar yang sangat membuat inderanya melemah.
Biniáimin mengingat-ingat
lagi apa yang telah terjadi selama beberapa hari terakhir. Dia kabur dari
kelompok pemburu yang mencoba membakarnya hidup-hidup. Mereka mengumpulkan
orang-orang seperti dirinya. Tidak banyak memang, tapi mereka adalah para
pemburu handal. Teknologi yang mereka gunakan saja beberapa dekade lebih maju.
Biniáimin menyentuh
bulatan hitam di lengannya. Dia ingat kali pertama terbangun dalam keadaan kosong.
Dia tidak ingat apa-apa dan tidak kenal siapa-siapa. Dia bahkan tidak ingat
namanya. Itu sebabnya Biniáimin selalu menyebut namanya setiap beberapa waktu
sekali. Tanda hitam di kedua lengannya adalah misteri yang lain. Biniáimin tidak
ingat sejak kapan tetapi dia tidak suka tato. Ingatannya memang perlahan-lahan
mulai kembali tetapi pecahan-pecahan memori itu belum sepenuhnya sempurna. Biniáimin
mengingat banyak hal yang berhubungan dengan laut. Ia ingat pernah punya piyama
pinguin. Ia juga ingat pantai berpasir hitam. Ia mengingat banyak hal tetapi
melupakan beberapa yang penting seperti kenapa tidak ada orang yang mengenalnya
padahal semua orang sepertinya sangat
familiar.
Biniáimin mempelajari rasi
bintang. Dia juga punya insting yang kuat tentang arah mata angin. Kondisi ini
membuat Biniáimin selalu bisa menemukan tempat tujuannya. Dan tujuannya kali
ini adalah menemukan Siúirtán dan Laoidheach.
Biniáimin, Siúirtán, dan Laoidheach—mereka
bertiga—adalah tiga orang asing yang ditakdirkan bertemu. Mereka sama-sama
kabur dari pemburu. Biniáimin hampir tidak mengenal keduanya tetapi mereka
berjanji akan berkumpul lagi di Dermaga Berum pada hari ke lima setelah bulan
muda. Ia tidak punya banyak waktu. Besok adalah hari yang dijanjikan atau Biniáimin
harus menunggu satu bulan lagi. Sendirian di belantara selama dua puluh hari
saja sudah membuatnya gila.
Biniáimin mengeluarkan sesuatu yang berbentuk kubus dari ranselnya; menaruhnya di atas pasir kemudian memutar sesuatu yang terlihat seperti pematik. Kubus itu kemudian mengeluarkan sinar kuning lembut dan hawa hangat yang nyaman. Biniáimin tidak tahu dimana dia mendapatkan benda itu tetapi kubus ini sangat berguna. Namanya juga cukup mudah di ingat: Kubus.
Biniáimin mengeluarkan sesuatu yang berbentuk kubus dari ranselnya; menaruhnya di atas pasir kemudian memutar sesuatu yang terlihat seperti pematik. Kubus itu kemudian mengeluarkan sinar kuning lembut dan hawa hangat yang nyaman. Biniáimin tidak tahu dimana dia mendapatkan benda itu tetapi kubus ini sangat berguna. Namanya juga cukup mudah di ingat: Kubus.
____________________________________________________________________________________________
PS: Cloud9 is a temporary title. I'll get the new official title later. The story will be written both in Bahasa Indonesia and English.
PS2: Every main character in this saga will have their own chapters. Some characters will telling the story in backward. So you have to read the title for every chapter. Minus (-) sign means the story will be in backward.
PS3: Biniáimin is one of the lead character along with Sé.
PS2: Every main character in this saga will have their own chapters. Some characters will telling the story in backward. So you have to read the title for every chapter. Minus (-) sign means the story will be in backward.
PS3: Biniáimin is one of the lead character along with Sé.
No comments:
Post a Comment